Tragedi Outbond – Atmosfer duka menyelimuti Padukuhan Kamal, Kalurahan Wunung, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Masyarakat setempat masih tidak yakin sehabis seseorang bocah kelas 2 SD ditemui tewas tenggelam di aliran Sungai Kamal pada Rabu malam( 15/ 10/ 2025). Bocah malang itu dikenal bernama samaran GS, masyarakat setempat yang baru berumur 8 tahun.
Hari yang sepatutnya penuh keceriaan berganti jadi kejadian memilukan. Semenjak pagi, raut wajah riang para siswa penuhi taman sekolah. Mereka tengah bersiap menjajaki aktivitas outbond suatu jadwal pendidikan di luar kelas yang diharapkan dapat mempererat kebersamaan serta melatih keberanian. Posisi aktivitas diseleksi di dekat aliran Sungai Kamal, tidak jauh dari permukiman masyarakat.
Bagi penuturan Agung Kurniawan, Jagabaya Kalurahan Wunung, aktivitas berjalan mudah sampai siang hari. Kanak- kanak nampak gembira bermain bersama sahabatnya, menjajaki game yang dipimpin guru serta pasangan sekolah. Tetapi, usai aktivitas berakhir serta para siswa dikumpulkan buat bersiap kembali, satu nama tidak kunjung timbul dikala catatan kedatangan dicek.
Baca Juga : Anggota DPRD Depok Terjerat Kasus Pencabulan Dihukum
Begini Kronologi Terjadinya Tragedi Outbond
“ Korban, GS, tidak nampak di antara rombongan. Guru pernah mengira ia masih bermain di dekat posisi, tetapi sehabis dicari- cari tidak ketemu,” tutur Agung Kurniawan.
Awal mulanya, pencarian dicoba secara simpel oleh guru serta sebagian masyarakat dekat. Mereka memanggil- manggil nama korban sembari menyusuri tepian sungai. Tetapi sampai sore menjelang malam, keberadaan bocah itu senantiasa tidak dikenal. Kepanikan mulai terasa, paling utama di antara para guru serta orang tua yang mulai berdatangan ke posisi.
Dikala matahari tenggelam serta hitam mulai menyelimuti Wunung, masyarakat terus menjadi ramai berdatangan bawa senter serta perlengkapan seadanya. Mereka menyisir selama aliran Sungai Kamal, sedangkan sebagian lain melapor ke aparat kepolisian serta regu SAR setempat.
“ Pencarian dicoba semenjak sore sampai malam. Seluruh turut menolong masyarakat, guru, serta aparat. Kami berharap anak itu masih dapat ditemui dalam kondisi selamat,” kata Agung.
Harapan itu pupus dekat jam 20. 00 Wib, kala salah satu masyarakat menciptakan wujud badan kecil terapung di aliran sungai, cuma sebagian m dari posisi aktivitas outbond. Badan GS ditemui dalam keadaan tidak bernyawa. Tangis histeris rusak di posisi. Sebagian masyarakat tidak kuasa menahan air mata kala jasad bocah itu dinaikan dari air.
“ Memanglah benar, korban ditemui di aliran Sungai Kamal. Dikala ditemui, korban telah dalam kondisi tidak sadarkan diri,” ucap Agung.
Tragedi Outbond Yang Tewas Sedang Di Evakuasi
Evakuasi dicoba dengan penuh kehati- hatian. Jasad korban setelah itu dibawa ke RSUD Wonosari buat menempuh pengecekan kedokteran. Hasil pengecekan membenarkan kalau pemicu kematian merupakan tenggelam.
Berita duka ini kilat menyebar di golongan masyarakat. Rumah duka di Padukuhan Kamal dipadati pelayat. Para orang sebelah serta sahabat sekelas korban tiba silih berubah membagikan sokongan kepada keluarga yang terpukul atas kehabisan tiba- tiba tersebut.
Untuk masyarakat Wunung, peristiwa ini jadi tamparan sekalian peringatan keras hendak berartinya keselamatan kanak- kanak, paling utama dalam aktivitas luar ruangan yang mengaitkan alam terbuka. Banyak yang menyesalkan minimnya pengawasan di posisi aktivitas.
Sedangkan itu, pihak kepolisian masih melaksanakan penyelidikan buat menguak kronologi lengkap peristiwa tersebut. Kapolsek Wonosari, Kompol Edy S, melaporkan, Polisi telah memintai penjelasan dari beberapa saksi, tercantum guru pasangan, panitia aktivitas, serta masyarakat dekat.
Kejadian tenggelamnya bocah SD di Sungai Kamal ini menorehkan cedera mendalam untuk keluarga serta masyarakat dekat. Suatu aktivitas yang sepatutnya mendidik serta mengasyikkan, malah berakhir dengan kehabisan yang tidak terbayarkan. Cobain sensasi bergabung di Situs Rajabotak, rasakan pecahan yang beruntun disini!
