Peluru Mortir – Seseorang masyarakat bernama Parawansa( 51) kaget menciptakan barang logam besar menyamai peluru mortir di zona pemakaman Pulau Kodingareng, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Kota Makassar pada Sabtu( 11/ 10/ 2025) kemudian.
Kala itu, Parawansa tengah berziarah serta mensterilkan makam orang tuanya. Dikala mencangkul tanah di dekat nisan, pemikirannya tertuju pada barang logam berkarat yang separuh tertimbun tanah.
” Aku pikir awal mulanya hanya batu besar. Tetapi sehabis aku amati wujudnya semacam peluru era penjajahan,” cerita Parawansa kepada aparat.
Tidak mau mengambil resiko, dia menutupi barang itu dengan tanah seadanya serta melapor kepada Bhabinkamtibmas Pulau Kodingareng, Aipda Hermanto, pada malam harinya.
Keesokan harinya, laporan tersebut diteruskan ke Kapolsek Ujung Tanah Kompol I Made Untung Sumantara, yang setelah itu melaporkannya kepada Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Rise Sandiyantanti.
Tidak lama setelah itu, Regu Jibom Gegana Sat Brimob Polda Sulsel yang dipandu AKP Syamsuddin bersama Kabag Ops Polres Pelabuhan Makassar Kompol Suardi serta beberapa personel yang lain, berangkat mengarah Pulau Kodingareng memakai speedboat kepunyaan Polairud Polda Sulsel.
Baca Juga : Terkuak Penyebab Muatan Pisang Berhamburan Di Tol Lampung
Peluru Mortir Memang Tidak Aktif Namun Mengandung Bahaya
Setibanya di posisi, tim langsung menuju zona pemakaman. Di sana, mereka menemukan barang logam berkarat berukuran cukup besar. Setelah Unit Identifikasi melakukan pengecekan, diketahui barang itu bukan mortir aktif. Melainkan, itu adalah proyektil peluru berdiameter 12 sentimeter, panjang 44 sentimeter, dengan berat sekitar 25 kg.
“Barang tersebut dipastikan tidak aktif,” jelas Kasubsipenmas Polres Pelabuhan Makassar, Aipda Adil, saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025). “Namun, itu tetap berpotensi berbahaya sebab materialnya masih mengandung sisa bahan peledak,” tambahnya.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Tim Jibom kemudian mengevakuasi proyektil tersebut. Proyektil dibawa ke zona tanah kosong (gusung) di pulau itu. Di sana, barang tersebut diledakkan secara terkendali di bawah pengawasan aparat. Proses peledakan disaksikan masyarakat dari jarak yang aman.
“ Segala proses berjalan nyaman serta mudah. Kami pula membenarkan tidak terdapat masyarakat yang terletak di dekat posisi peledakan,” tambah Adil.
Hasil pengecekan sedangkan menampilkan proyektil tersebut diprediksi kokoh ialah aset masa penjajahan, yang telah tertimbun sepanjang puluhan tahun. Daerah Kepulauan Sangkarrang memanglah diketahui mempunyai jejak sejarah militer sebab posisinya yang strategis di masa perang.
“ Masih bisa jadi terdapat barang seragam di dekat posisi. Kami hendak melaksanakan penyisiran bonus buat membenarkan kawasan itu nyaman,” ucap Adil.
Polres Pelabuhan Makassar juga mengimbau masyarakat supaya lebih waspada. Apabila menciptakan barang asing yang mencurigakan, warga dimohon tidak memegang ataupun memindahkannya.
“ Lekas laporkan kepada polisi supaya ditangani secara handal. Respons kilat warga semacam yang dicoba masyarakat Kodingareng ini sangat menolong menghindari bahaya,” tutupnya. Cobain sensasi bergabung di Situs Rajabotak, rasakan pecahan yang beruntun disini!