Erupsi Semeru – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berkata, aksi mitigasi di daerah zona merah erupsi Gunung Semeru telah lumayan baik, sehingga korban bisa diminimalisir.
” Kalau kemarin terdapat korban, itu warga dari Kediri kebetulan di Gladak Perak dikala Semeru erupsi,” kata ia di Malang, Kamis( 20/ 11/ 2025).
Mantan Menteri Sosial ini juga menceritakan, sesungguhnya Pemprov Jatim telah membangun hunian senantiasa( huntap) pada 2022 untuk masyarakat terdampak erupsi besar Semeru di tahun tersebut, di mana mayoritasnya mereka yang memegang KTP Lumajang.
Tetapi, kata ia, warga bertahan serta masih terdapat yang bolak- balik ke daerah zona merah Gunung Semeru.
” Sebab tempat kerjanya di sana, mereka masyarakat mendekat ke sana,” ucap Khofifah.
Erupsi Semeru Menjadi Perhatian Khusus Gubernur Khofifah
Ada pula, Khofifah pula pernah mendatangi daerah terdampak erupsi Semeru di Desa Supit Urang, Pronojiwo, Lumajang. Ia mendatangi posko pengungsian di SD Supiturang 4, sambil mengindentifikasi akibat erupsi Semeru.
” Masih diidentifikasi rumah masyarakat terdampak. Tadi kata kepala desa terdapat lebih seratus rumah,” ungkap ia.
Tidak hanya di gedung SD, terdapat masyarakat yang mengungsi di masjid, balai kecamatan serta yang lain. Posisi pengungsian pula disiapkan untuk kanak- kanak, lanjut usia serta penyandang disabilitas.
” Jumlah pengungsi on- off, umumnya terus menjadi ramai dikala malam,” kata Khofifah.
Baca Juga : Luapan Dari Abu Panas Gunung Semeru Makan Korban
187 Orang Telah Datang di Ranupani dalam Keadaan Aman
Lebih dahulu, Balai Besar Halaman Nasional Bromo Tengger Semeru( BB TNBTS) membenarkan segala 187 pendaki yang pernah tertahan di Rabu Kumbolo akibat erupsi Gunung Semeru sudah sukses turun. Jumlah ini ialah pembaruan dari informasi dini yang lebih dahulu menyebut terdapat 178 pendaki.
Rombongan yang pernah tertahan tersebut terdiri dari para pendaki, petugas TNBTS, sukarelawan saver, Pasangan Pendakian Gunung Semeru Terdaftar( PPGST), porter, dan regu dari Departemen Pariwisata.
Segala rombongan itu turun dari Rabu Kumbolo ke Ranupani dipecah dalam 2 kloter ialah pada jam 07. 00 serta 09. 00 Wib pada Kamis pagi tadi. Rombongan datang di Ranupani pada jam 13. 30 serta 14. 30 WIN.
” Seluruh telah turun di Ranupani dengan nyaman serta selamat,” kata Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha, Kamis( 20/ 11/ 2025).
Baginya, dikala terjalin erupsi para pendaki tidak dapat langsung turun. Karena keadaan telah hitam, kala itu pula lagi turun hujan. Sehingga berisiko serta tidak kondusif bila wajib memforsir kembali ke Ranupani.
” Ranu kumbolo pula nyaman sebab dalam sejarahnya tidak sempat erupsi hingga ke Ranu kumbolo,” ucap Rudijanta. Situs Paus Empire pecahan yang beruntun disini!
